Jumat, 11 Mei 2018

Anak Rantau

Menjadi seorang anak rantau itu bukan perkara mudah. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang kuat. Karena apa? Rindu yang membelenggu diam-diam menggerogoti dan menggoyahkan hati. Hanya orang-orang yang berhati 'kuat' saja yang mampu. Oke, gue lagi berusaha menghibur diri diawal-awal kalimat itu, haha. Karena saat ini gue jadi anak rantau. Udah hampir setengah tahun hidup beda provinsi sama orang tua. Gue di Jawa Tengah; Semarang dan orang tua di Jawa Barat; Kuningan.

Well, jadi anak rantau itu sulit-sulit gampang. Sulitnya dua kali ya wkwk. Ya gimana ngga coba? Segala-galanya sendiri. Mau makan beli sendiri, mau kemana-mana juga sendiri, sakit juga kalo bisa jangan. Sakit di tanah rantau itu berat, kamu ngga akan kuat, aku juga ngga kuat haha.

Menjadi anak rantau itu sebenernya sekalian belajar sih. Belajar hidup nanti kedepannya gimana. Toh ngga selamanya kita hidup sama orang tua. Belajar hidup diluar zona nyaman kita. Iya, gue lagi ngebesarin hati gue yang lagi kangen rumah dan seisinya, tapi serius gue pernah baca quote yang isinya "great things never come from comfort zone". We have to challenge ourselves. Karena hidup selalu perlu katalisator untuk menghasilkan hal-hal luar biasa.

Back to anak rantau topic, memang jadi anak rantau itu perlu skill. Skill-nya apa? Yha buanyak, mulai dari adaptasi sama lingkungan baru (dan harus bisa betah), berdamai sama rasa rindu yang terkadang datang tanpa permisi. Terdengar klise emang, tapi serius, nahan kangen sama orang tua itu rasanya luar biasa. Meninggalkan hal-hal nyaman di rumah juga bukan hal mudah kan? Makanya anak rantau yg literally rantau itu hebat banget. Yaa seengganya nanti kalo dia udah hidup sendiri, punya keluarga sendiri, dia bakal bisa menyesuaikan lebih cepat.

Rrrr.. pembahan gue kok melenceng sama melenceng sini ya wkwk

Yaa intinya gue bangga bisa jadi anak rantau walau kadang suka nangis kalo lagi kangen mamah dan bapak. Semua-semuanya emang perlu pengrobanan, sacrifice.  This is what I want, so I have to take the risk.  I have to sacrifice my time with ma fams to be here, chasing ma dream. Karena gue penganut faham, there is no happiness without action. Kalo mau bahagia, ya usaha.
Jadi yaa dinikmatin sekarang prosesnya jadi anak rantau. Toh suatu saat we will miss this situation, seriously.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar